HUT B & P

Wacana dan Kunjungan Bhagawan ke Sri Sathya Sai Books and Publications Trust Office 24 Agustus 2007



Bhagawan memberkati Sri Sathya Sai Books and Publications Trust Office


Hari ini adalah hari yang sangat mengesankan, merupakan sebuah kesempatan yang sangat penting untuk anggota staf Sri Sathya Sai Books and Publications Trust, setelah momen ini segang selama enam tahun para pemuda dan orang tua bersama Bhagawan menginjakkan kaki di pintu gerbang Book Trust office yaitu pada tanggal 24 Agustus 2007 pukul 08.50 pagi. Dimana bangunan ini diresmikan oleh Bhagawan pada tanggal 23 Agustus 2001 silam. Bhagawan memberi sebuah Ceramah, juga melihat tayangan video di Book Trust ini, dan dengan penuh keindahan Beliau juga mengunjungi beberapa departemen di kantor ini sambil memberkati para staf_karyawan.


Bhagawan disambut dengan tradisi Poornakumbham (daksina, kelapa diisi air, dihiasi bunga dan dedaunan), Chanting Veda dan Bhajan mengiringi ketika Beliau tiba di hall kantor ini. Setelah beberapa Bhajan dinyanyikan, Sesepuh Trust , Sri K.S. Rajan bepidato didepan para staf untuk memberikan sambutan, Sri Rajan menyaksikan mereka semua yang beruntung hadir pada hari ini karena Bhagawan datang mengunjungi gedung ini. Pesan Bhagawan tersebar diseluaruh dunia melalui media/majalah "Sanathana Sarathi", buku-buku dan audiovisual. Sri K.S. Rajan mengatakan bahwa semua itu mungkin hanya karena Berkat Bhagawan. Kunjungan Bhagawan kali ini akan ditulis dengan tinta emas dalam catatan penting Book Trust . Sri Rajan mengakhiri pidatonya dengan memohon kepada Bhagawan untuk memberikan ceramahNya kepada staf sehingga mereka bisa mengambil hikmah dalam hati mereka dan menerapkannya dari apa yang disampaikan oleh Bhagawan. Bhagawan-pun dengan penuh Kasih memberikan ceramah, teksnya sebagai berikut:

Semua para siswa yang aktif disini mengerjakan tugas-tugas mereka dengan kesabaran dan rasa bhakti. Itulah sebabnya mengapa Stan Buku ini dibangun. Tidak cukup jika kalian hanya menerbitkan buku saja, kalian mesti menerapkan apa yang ada dalam buku itu. kalian harus memahami dan mencerna semua ajaran yang terdapat dalam buku itu lalu mempraktekkannya. Pustaka (Buku) dan Mastaka (Kepala) haruslah selaras.

Dunia saat ini membutuhkan pelayanan, Kita harus mengasihi semua orang. Kasihi Semua Layani Semua. Ajaran inilah yang kita harapkan untuk dilakukan. Pekerjaan apapun yang kita lakukan, harus dilakukan dengan perasaan bahwa kita sedang melaksanakan pekerjaan Tuhan. Tidak ada tempat di didunia ini tanpa kehadiran Tuhan. Beliau meresapi semuanya. Jangan pernah meragukan bahwa Tuhan hadir disini dan tidak disana. Beliau ada dimana-mana. Tuhan ada didalam dirimu, bersamamu, diatasmu, dibawahmu dan disekitarmu. Apapun pekerjaan yang engkau lakukan, itu terjadi hanya karena kehendak Tuhan, dan bukan oleh usahamu. (Beliau memperlihatkan saputangan) disini kalian melihat sebuah kain. Kain ini ditenun dengan sejumlah benang. Benang dibuat dari kapas. Jadi, proses kapas yang pertama, kemudian menjadi benang dan akhirnya menjadi kain. Demikian pula, engkau tidaklah sendiri tetapi tiga yaitu, (1) engkau sebagaimana anggapanmu, (2) engkau sebagaimana tanggapan orang lain, dan (3) engkau atau dirimu yang sejati

Ada tiga yang terlibat dalam proses menulis sebuah buku yang pertama adalah orang yang menulis, yang kedua adalah orang yang membaca dari tulisan itu dan yang ketiga adalah orang yang mencetak buku itu. Jangan hanya menganggap penting pada penerbitan bukunya saja. Buku yang diterbitkan haruslah membuka pandangan yang luas dari orang-orang. Kita mestinya tidak memberi ruang untuk pikiran yang sempit. Buku haruslah membantu masyarakat mengembangkan perasaannya yang luas. Terbitkanlah buku yang bermanfaat penting bagi semua orang. Uang tidak penting, moralitas yang penting. Uang datang dan pergi, moralitas datang dan tumbuh. Kita mestinya mengembangkan moralitas. Apa gunanya menulis dan membaca buku tanpa mepraktekkanya kedalam perbuatan sehari-hari? Kita harus bisa praktekan sedikitnya satu prinsip. Mungkin ada banyak item (makanan) di dalam piring, tetapi dengan hanya mengulangi nama semua item (makanan) itu apakah rasa lapar kita akan menjadi kenyang? Ambilah sedikitnya satu makanan lalu makanlah. Demikian pula ada banyak buku. Orang-orang menulis tentang keIlahian Swami dalam banyak buku. Tetapi apakah engkau mempraktekkan sedikitnya satu prinsip yang ada dalam buku itu? Tidak. Apa gunannya membaca buku jika engkau tidak mempraktekannya? Engkau boleh saja mendengarkan sepuluh ajaran, hanya perlu satu saja yang engkau harus praktekkan. Baru setelah itu kita akan memperoleh kekuatan yang diperlukan untuk menjalani hidup kita ini.

Rajan sedang melakukan berbagai usaha untuk Book Trust ini berkembang. Ia melakukan jauh lebih dibandinkan dengan apa yang diharapkan dari seseorang yang seumur dengan dirinya. Para siswa juga bekerja sama dan bekerja kearah yang benar untuk membuatnya menjadi berfungsi dengan baik didalam organisasi ini. Engkau boleh saja berkosentrasi dimanapun bekerja. Namun kemajuan hanya mungkin ketika ada kerjasama. Kerjasama seperti itu harus berhubungan antara hati dengan hati. Apapun pekerjaan yang kita lakukan, yang pertama kita harus mengerti sepenuhnya apa yang dikerjakan.

Semua adalah satu, jadilah sama untuk semua orang. Semua harus bekerja dengan unity (kesatuan). Seseorang menulis buku, yang lain mencetaknya dan yang lain menjilidnya. Disini harus adanya kerjasama dan unity antar semua departemen. Hanya apabila semua pekerjaan dilakukan dengan kesatuan (unity) maka kita mendapatkan hasil yang diinginkan. Kapan engkau bisa mengembangkan kesatuan? Engkau dapat kembangkan kesatuan ketika ada kemurnian. Bagaimana caranya engkau mengembangkan kemurnian? Jika sesuatu hal negatif yang menerpa pikiran, kemurnian tidak akan muncul. Jadi yang pertama dari semua itu adalah, adanya kesatuan. Dimana ada kesatuan (unity), disana ada kemurnian (purity) dan dimana ada kemurnian, disana Tuhan akan hadir (divinity). Jadi, pertama-tama kembangkan kesatuan dan kemurnian. Kemudian engkau akan mencapai rahmat Ilahi. Jika kalian ingin mencapai ketuhanan, pertama-tama engkau harus mengembankan kesatuan dan kemurnian. Oleh karena itu, Aku menghimbau kalian untuk mengembangkan kesatuan dan bekerja sama dengan orang yang menulis dan dengan mereka yang mencetaknya. Apa yang Aku lihat bukanlah Pustaka (Buku) yang kalian cetak, Aku hanya melihat Mastakamu (kepala). Rajan membawa sangat banyak berbagai hal kepadaKu yang dicetak di Truts (lembaga) ini. Tetapi Aku tidak puas dengan itu saja. Aku melihat kemurnian hati dari siapa yang telah menulis buku itu. Karenanya, kemurnian hatimumulah yang pertama. Suatu hidangan dimasak akan mejadi enak hanya ketika tempat dimana makanan itu disiapkan dalam keadaan bersih. Kebersihan tempat sangat penting. Demikian pula, murnikanlah hatimumu. Berbagai perubahan boleh berlangsung di dunia, tetapi hati mestinya tidak ikut berubah. Di sini ketika Aku menyebutkan hati, itu bukan berarti hati secara phisik. Aku mengatakan hati seacara rohani. Hati rohani berarti Ketuhanan. Ketuhanan dikenal sebagai Atma.

Tuhan tidak mempunyai wujud spesifik, tetapi Beliau meresapi semuanya. Beliau ada dalam dirimu, denganmu, dibawahmu, diatasmu dan disekitarmu. Atma hadir dimanapun engkau bisa melihatnya. Tetapi ketika ada awan yang lewat engkau tidak akan mampu melihat Atma. Bulan selalu ada di langit, tetapi Engkau tidak akan mampu melihat bulan itu ketika ditutup oleh awan. Dan engkau tidak bisa menyangkal kehadiran bulan karena ditutup oleh awan. Jika engkau ingin melihat bulan, engkau harus menunggu waktunya. Engkau dapat melihat bulan ketika awan sudah pindah. Veda mengatakan, Chandrama Manaso Jataha Chaksho Suryo Ajayata (bulan menggambarkan pikiran dan matahari mewakili mata dari mahluk yang tertinggi). Atma bersinar dihati kita seperti sebuah bulan di langit. Tetapi kadang-kadang, bulan tertutup oleh awan pikiran dan keinginan. Dalam beberapa musim, engkau temukan awan tebal. Ketika ada awan tebal, engaku tidak akan mampu melihat bulan itu. Tetapi jangan menyangkal keberadaan bulan hanya karena engkau tidak mampu untuk melihatnya. Demikian pula, Tuhan hadir dalam hati semua orang. Engkau tidak mampu melihat Atma dikarenakan pikiran dan keinginanmu. Jadi, engkau harus berlatih untuk mengendalikan keinginanmu. Sedikit barang di tas tentu akan lebih nyaman dalam berpergian. Engkau dapat mengalami kebahagiaan tak terukur jika engkau mengurangi barang di tas berupa keinginanmu. karena disebabkan keinginanlah, sehingga engkau tidak mampu untuk lihat Atma itu. Karenanya, kurangi keinginanmu. Mengurangi keinginan dikenal sebagai Vairagya dalam Vedanta.

Apa yang dimaksud dengan Vairagya? Vairagya adalah usaha untuk mengurangi keinginan. Engkau mestinya tidak mempunyai keinginan yang berlebih. Badan kita tumbuh setiap hari. Tetapi kehidupan kita berkurang dari hari ke hari. Ketika badan tumbuh, kehidupan kita juga akan berkurang. Karenanya, akan menjadi lebih baik bagi kita jika kita mengurangi keinginan. Kebahagiaan dan kegembiraanmu akan selalu berkembang ketika engkau mengurangi keinginan. Berapapun engakau boleh membaca buku dan mendengarkan banyak sejarah orang suci, tetapi yang pertama dan terpenting engkau harus mengurangi keinginan. Baru setelah itu engkau dapat menemukan manfaat keluar dari buku itu. Semua orang mempunyai keinginan, namun beberapa yang dibutuhkan dan beberapa yang lainya tidak. Ketika kita bangun pagi apa yang kita lakukan? Kita bangun dari tempat tidur dengan banyak keinginan.

Oh manusia! Engkau berjuang dengan keras dalam hidup ini hanya demi mengisi perutmu saja. Engkau memperoleh banyak sekali jenis pengetahuan dari berbagai bidang. Periksa dan tanyakan dalam dirimu kebahagiaan besar apa yang telah engkau dapatkan dengan menghabiskan semua waktu mulai dinihari hingga senja tiba hanya untuk memperoleh pengetahuan duniawi dan mendapat kekayaan namun melupakan Tuhan.
(Puisi Bahasa Telugu)

Dengan melupakan Tuhan, pekerjaan apapun yang engkau lakukan itu sama dengan menyia-nyiakan waktu. Engkau harus selalu menjadikan Tuhan sebagai tujuanmu. Tuhan tidaklah hadir di sebuah daratan yang sangat jauh. Beliau hadir dimana-mana dalam dirimu, denganmu, dibawahmu, diatasmu dan disekitarmu. Karenanya, kita mestinya jangan pernah melupakan Tuhan. Orang-orang boleh berkata apapun, Engkau boleh saja menghadapi berbagai macam kesulitan, tetapi engkau jangan pernah melupakan Tuhan. Hanya ketika engkau mempunyai prinsip seperti itu rasa bhaktimu akan berkembang menjadi murni, mantap dan tidak ternoda barulah engkau bisa disebut sebagai bhakta yang benar. Engkau tidak bisa disebut seorang bhakta jika engkau tidak mempunyai keteguhan hati dan pikiran. Bhaktimu harus mantap seperti sebuah samudra yang tidak pernah berkurang jumlahnya. Dilain sisi air diuapkan dari samudra dan sisi lain sungai menyatu didalamnya, walau demikian karakteristrik samudra tetap terjaga. Hati kita seharusnya diisi dengan bhakti seperti sebuah samudra. Dan kita semestinya tidak mempunyai gelombang keinginan. Sebanyak apapun jumlah gelombang yang bergemuruh, samudra senantiasa menjaga kemurniannya. Karena itu, jagalah hatimu agar selalu murni, tanpa pamrih dan mantap. Rajan banyak melakukan usaha. Ia banyak merubah orang menjadi lebih baik melalui penerbitan buku. Pada HUTKu yang ke-80, banyak buku yang bagus yang telah diterbitkan.

Jangan pernah memeiliki banyak keinginan. Apapun yang engkau lakukakan, lakukan itu sebagai sebuah persembahan kepada Tuhan. Sarva Karma Bhagavad Preetyartham (lakukanlah semua tindakan untuk menyenangkan Tuhan). Itu adalah bhakti yang sebenarnya. Jangan membedakan bahwa ini adalah pekerjaanku, dan yang itu adalah pekerjaan Swami dan juga pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan orang banyak. Pikirkan bahwa semua pekerjaan adalah pekerjaan Tuhan. Orang menulis buku, orang yang mencetak dan orang yang membaca buku, semuanya adalah satu. Jangan pernah membeda-bedakan. Hanya ketika engkau tidak membeda-bedakan engkau dapat mengembangkan bhakti yang mantap. Bhaktimu haruslah selalu mantap; bhaktimu jangan goyah disetiap kesempatan apapun. Kapanpun pikiranmu goyah, segalanya akan menjadi berubah. Jangan memberi ruang bagi pikiran yang goyah. Keinginan dan pikiran boleh muncul, tetapi kita mengatasinya dengan kekuatan wiweka. Apakah hal itu baik atau tidak? Apakah hal itu benar atau salah? Ketika suara hatimu mengatakan hal yang benar, ikutilah. Selalu ikuti suara hatimu. Karena itu seperti rambu-rambu lalu lintas. Ikuti dengan keyakinan. Ketika suara hatimu mengatakan sesuatu yang benar, ikuti dengan keyakinan, tanpa terpengaruh dengan apa yang dikatakan orang lain. Biarkan saja orang-orang bekata sesuai dengan kehendaknya, pikiran kita haruslah mantap. Hal penting dalam menerbitkan buku adalah kita harus memahami dari apa yang terdapat/disampaikan dalam buku itu. Tanpa materi yang akan ditulis, itu tidak bisa disebut dengan sebuah buku. Tanpa adanya sesuatu yang dibahas engkau tidak bisa mendapatkan materi. Lalu apa yang menjadi pokok pembahasan yang mestinya engkau pilih dalam menulis buku? Pilihlah pokok pembahasan yang keluar dari hati. Jika engkau tidak mengikuti suara hatimu, Engkau tidak akan mencapai kesuksesan.

Sebuah karangan buku yang baik tentu berpengaruh baik pula bagi semua orang. Kita mestinya jangan mencetak berbagai hal tak perlu. Ada banyak buku diterbitkan di dunia luar sana yang mengajarkan untuk meningkatkan keinginan duniawi. Lalu apa yang terjadi terhadap semua buku itu? Tidak ada orang yang membacanya. Apapun yang dimuat untuk kepuasan batin harus merupakan pokok materi dari buku itu. Karena itu adalah sesuatu yang benar dan abadi. Kita semestinya melakukan tindakan tanpa menyimpang dari alur Sathya (Kebenaran) dan Dharma (Kebajikan). Sathya dan Dharma tidaklah berbeda. Sathyannasti Paro Dharma (Tidak ada Dharma yang lebih besar dari setia terhadap Kebenaran itu). Sathya dan Dharma adalah sama benarnya. Tanpa Dharma tidak bisa menjadi Sathya dan tanpa Sathya tidak bisa menjadi Dharma. Keduanya saling tergantung seperti bayangan pada cermin. Kita dapat mencapai apapun ketika Sathya dan Dharma berada dipihak kita. Jadikan Sathya dan Dharma sebagai tujuan kita sehingga dengan demikian kita pasti akan mencapai tujuan. Sekarang, Aku tidak bisa menjelaskan secara detail lebih lanjut tentang hal ini karena waktu yang terbatas. Aku ingin mengatakan kepada kalian sesuatu yang berkaitan dengan penerbitan buku dan bukan yang lainnya. Kita seharusnya menerbitkan hanya buku yang baik saja. Buku yang baik berpengaruh baik pula bagi semua orang. kalian telah mendengar Ceramah Bhagawan, bacalah banyak buku, dan mulai sekarang sedikit demi sedikit tuangkan isi buku yang dibaca itu kedalam perbuatan sehari-hari.

Setelah memberkati Prasadam yang dibagikan kepada hadirin dilanjutkan dengan persembahan Arati, kemuadian Bhagawan menuju Sai Kulwant Hall pada pukul 10.15 pagi.

Dari; Sai Baba Of India

Terjemahan; Dharsana giri